Berawal dari kejadian beberapa hari lalu dikantor..
Jadi singkat cerita ya, bekerja sebagai seorang cs di bank
swasta di kota bandung, membuat aku jadi sering berinteraksi dengan banyak
orang. Bukan Cuma melayani nasabah sebagai cs, tp kadang-kadang banyak juga yg
curcol atau bahkan marah-marah. Sebagi cs yg baik ya sudah senyumin aja say...
Nah, kejadiannya waktu itu ada nasabah nenek-nenek, udah
tua, aku yakin umurnya diatas 60thn. Nenek datang dengan niat ingin melunasi
pinjaman kredit anaknya, nenek mewakili anaknya yang sudah meninggal karna
sakit, kebetul produk kredit anaknya itu tidak ada asuransinya, jadi kalau yg
bersangkutan meninggal atau lain halnya maka kredit otomatis jatuh ke ahli
waris. Sebenarnya alm. Anaknya sudah menikah bahkan sudah memiliki anak berumur sekitar 6 thn, sang nenek tadi tanpa sengajah bercerita ke aku kalau suami alm. Anaknya
lari entah kemana saat alm. Anaknya dalam kondisi sakit keras, kemudian
suaminya juga meninggalkan anak semata wayangnya tanpa peduli. Nenek juga
memperkenalkan cucunya itu ke aku (kebetulan cucunya dibawa), secara spontan aku bertanya, “ maaf bu, kalau boleh tau ibu kerja apa?”, nenek menjawab “saya
nggak kerja neng, suami saya pensiunan, ini juga cucu yang rawat saya ama
aki-nya”. Gak tau kenapa gue mendadak cengeng, mata gue berkaca, “semoga rezeki
ibu sekeluarga selalu dilancarkan ya”, nenek pu mengaminin.
Dari kejadian singkat ini, gue berpikir betapa besar kasih
sayang seorang ibu kepada anaknya, nenek dahulu membesarkan anaknya, dan
sekarang diusia yang sudah rentan masih harus membesarkan cucunya. Sedangkan menantu
laki-laki tidak bertanggung jawab itu, dengan gampangnya meninggalkan istrinya
yang sedang sakit keras, yang kemudia meninggal, dan tidak peduli dengan anak
mereka, seolah lari dari tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Kadang aku berpikir, kita tidak tau apa yang terjadi nantinya ketika
kita sedang “jatuh”, mungkin saja pasangan kita meninggalkan kita? Atau masihh
tetap setia mendampingi. Aku berpikir bahwa benar di dunia ini tidak ada
satupun sesuatu yang pasti, semuanya hanya titipan Allah semata. Jadi belum
tentu kan kamu masihh mencintai aku nanti? Ehmm.. semoga saja calon suami aku
bukan termasuk tipe laki-laki seperti menantu nenek ini. Aamiin
0 komentar :
Posting Komentar